Senin, 26 Mei 2008

Sebuah cerita hidup tanpa akhir.
semua serba mungkin, 18.000 hari bisa menjadi 3 hitungan (detik) untuk meringkasnya.
sebuah tangisan tanpa air mata yang mengiringi. andai bisa keluar air mata dari dalam hati ini, mungkin akan menenggelamkanku dalam air mataku sendiri.
sunyi, tenang, tapi tanpa semangan dan tujuan. itulah hidup yang kujalani sekarang. ga' ada yang harus kubuktikan lagi, ga' ada yang harus kukejar lagi untuk menunjukan bahwa aku ada dan layak.
aku harap hari ini takkan ada biar dia ga' meninggalkan aku. kini hanya ungkapan bodoh yang bisa kukatakan. " berharap dan berharap lagi ".